Pesan Dari Cinta Seorang Ibu Untuk Anaknya
November 15, 2011

“Dulu, ketika aku menikah, tidak pernah berpikir punya anak seperti
apa, gimana jaganya, biayainya sekolah hingga lulus kuliah nanti… tapi
kujalankan saja…
Ketika melahirkan dirinya, hampir diriku menyerah, tapi demi
melihatnya lahir ke dunia ini, tumbuh besar dan menjadi anak yang
berguna, aku terus berjuang, walaupun harus berkorban diri ini demi
kehadiran dirinya di dunia ini…
Dia telah lahir ke dunia ini, pertama kali melihatnya, ada perasaan
bergejolak di diriku, aku terharu dan bangga sekali bisa membawanya ke
dunia ini, aku berjanji, apapun yang terjadi, gimanapun susahnya hidup
ini, anak ini harus kubesarkan dengan kedua tanganku…
Tidak mudah untuk membesarkan dirinya, dia bandel sekali ketika
kecil, suka bermain lupa waktu, berteman dengan anak-anak nakal, tidak
mau makan, susah disuruh mandi, susah dibujuk tidur waktu malam hari,
kadang dia marah dan bentak padaku, kadang dia mengejekku, kadang juga
dia menghinaku…
Ketika besar, dia merasa diriku terlalu membatasi dirinya, ini
tidak boleh, itu tidak boleh, dia juga merasa aku terlalu kolot,
ketinggalan jaman, tidak mengerti apa maunya, tidak setuju terhadap
setiap kelakuannya…
Kadang sakit hati sekali diriku ini, tapi ingat ketika pertama kali
menggendongnya, ketika melahirkannya, semua sakit ini hilang seketika…
dia adalah anakku, anak kesayanganku…
Aku telah berjanji akan membesar dirinya, apapun yang terjadi,
rintangan apapun yang kuhadapi, karena dia anakku… Harapanku besar kelak
dia bisa menjadi anak yang berguna… Aku cinta padamu, anakku…
Karena kau lah, yang memberikan kekuatan pada diriku, membuatku mau
bekerja keras pagi-siang-sore-malam, tidak takut akan sakit, derita..
Karena kehadiran dirimu lah membuat diriku ada artinya, bisa membesarkan
dirimu dan mendengarkanmu memanggilku IBU, sungguh senang rasanya hati
ini…
Aku tidak berharap banyak, hanya suatu saat, ketika dirimu sudah
besar, kamu dapat menjadi anak yang baik, bisa hidup yang enak. Ibu
mungkin sudah tua, tidak bisa hidup lama lagi, badanku ini sekarat,
kerutan muka sudah banyak, perjalananku tidak lama lagi.
Anakku, jika kamu bekerja keras, tidak perlu sampai memberikan
rumah yang bagus, uang yang banyak, semuanya itu untuk dirimu saja. Ibu
hanya berharap kamu mau menyisihkan sedikit waktumu untuk menemani
masa-masa tua ibu, bisa disamping ibu dan ngobrol dengan ibu, itu sudah
lebih dari cukup…
Ibu Bangga denganmu, nak, mungkin tidak pernah terucap lewat kata,
tapi ini ibu rasakan dari lubuk hati yang dalam… Maafkan jika selama ini
ibu pernah marah denganmu, memukulimu, melarangmu ini itu, semua ini
demi kebaikanmu, nak…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar